Puluhan Peserta Ikuti Animal Photo dan Video Competition di Bali Safari Park - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

7/30/22

Puluhan Peserta Ikuti Animal Photo dan Video Competition di Bali Safari Park


Gianyar, dewatanews.com  - Lomba Foto dan video satwa berskala International, International Animal Photo and Video Competition (IAPVC) untuk yang ke-31 kalinya kini di gelar di Bali Safari Park, Sabtu (30/7). 

Sejatinya ajang ini  setelah sebelumnya diawali  di Taman Safari Bogor, sekaligus dilakukan serangkaian acara photo hunting dan juga talk show bertemakan konservasi di era digital. Sedangkan kini Photo Hunting IAPVC 2022 babak kedua resmi diselenggarakan di Bali Safari Park. Perhelatan ini merupakan gelaran kedua dari rangkaian IAPVC di unit-unit Taman Safari Indonesia (TSI) Group. 

Melalui Photo Hunting Competition 2 ini diharapkan dapat meningkatkan antusias fotografer di daerah Bali dan sekitarnya dalam menangkap aksi para satwa. Beberapa area di Bali Safari yang dipergunakan untuk hunting photo adalah Area Ratambore dan Burung, Area Banyan Baby Orang Utan, dan Area 10 minutes Elephant Ride.

Adrian Cecil, Chief Operating Officer Taman Safari Indonesia mengatakan dengan digelarnya Photo Hunting ini menbah kepedulian warga terhadap satwa, terlebih indonesia sangat terkenal dan memiliki beragam satwa

"Photo hunting competition ke-2 ini diharapkan mampu menumbuhkan kepedulian para fotografer Bali terhadap satwa-satwa termasuk mengetahui keberadaan satwa endemik yang ada di Taman Safari", ungkapnya disela-sela kegiatan. 

Pihaknya juga snagat berharap, hasil bidikan foto para fotografer di Bali juga menghasilkan karya yang luar biasa dan bercerita seperti photo hunting yang telah dilaksanakan bulan lalu di Taman Safari Bogor sebelummya. 

Sementara itu, Marcel Driessen selaku General Manager Bali Safari juga sangat antusias untuk kembali menjadi tuan rumah event ini dan kami menantikan hasil kerja luar biasa dari para fotografer

"Foto-foto tersebut nantinya bisa menjadi kontribusi dalam mengenalkan keindahan satwa-satwa liar kami, sekaligus alam & habitat yang mereka tinggali di Bali. Saya dan seluruh tim Bali Safari mengharapkan yang terbaik untuk para fotografer",  imbuhnya.

Kompetisi foto dan video ini akan terselenggara melalui dua metode yaitu lomba foto offline saat roadshow competition dan juga online submission yang akan berlangsung hingga periode 30 September 2022.

Nama-nama besar di dunia fotografi dan industri kreatifpun turut terlibat menjadi pembicara dan juri tahun ini, seperti Arbain Rambey, Setiadi Darmawan, Yuyun Yanwar, Martin Anugrah dan perwakilan dari Canon yaitu Jovan Engelbrecht. Selama kompetisi berlangsung pihak Taman Safari Indonesia (TSI) Group tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, bagi yang akan melakukan hunting. Termasuk pemeriksaan suhu para peserta.


Bali Safari Park merupakan unit ketiga dari Taman Safari Indonesia (TSI) Group yang berdiri sejak tahun 2007. Berlokasi di Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali, Bali Safari Park dihuni oleh lebih dari 100 spesies satwa nan eksotik dan menawan. Bali Safari Park bukan sekadar tempat rekreasi keluarga, tetapi juga lembaga konservasi yang fokus melestarikan satwa-satwa langka dan dilindungi.

Hanya di Bali Safari Park, konservasi satwa dipadu dengan budaya khas Bali yang cukup kental. Pengunjung akan dimanjakan dengan aneka ornamen dan pertunjukkan tradisional Bali ditambah dengan ragam satwa dari Indonesia, India dan Afrika. Tak heran, Bali Safari Park menjadi tempat konservasi, edukasi, penelitian dan rekreasi terfavorit bagi turis asing serta lokal di Pulau Dewata. Ditambah dengan hadirnya Mara River Safari Lodge, pengunjung dapat menginap di hotel berkelas dunia dengan panorama Afrika yang mengagumkan.

Arbain Rambey, Lomba Foto Satwa pada tahun 1990, saat itu masih bersifar analog menggunakan roll film. Beberapa kurun waktu, lomba foto satwa tersebut berkembang menjadi skala Nasional, mengingat semakin banyaknya keinginan peserta dari berbagai daerah di tanah air yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan lomba tersebut.

Beberapa tahun kemudian, atas masukan dari para pencinta lomba foto satwa, serta adanya keinginan Taman Safari Indonesia sebagai penyelenggara untuk lebih meningkatkan kualitas maupun kuantintas lomba, maka kegiatan lomba foto tersebut meningkat menjadi berskala Internasional. Dan di era digitalisasi saat ini, lomba fptopun berkembang lagi menjadi lomba foto dengan metode online.

"Saya kira ini bagian dari agenda berkelanjutan yang hanya konsisten di gelar oleh Taman Safari", paparnya. 

Inipun diharapkan akan menjadi kesempatan baik bagi photo grafer baik pemula dan senior untuk tetap berkarya. (DN - Sty)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com