Kumpulkan Sampah, Warga Tak Menyangka Pulang Bawa Beras - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/9/20

Kumpulkan Sampah, Warga Tak Menyangka Pulang Bawa Beras


Gianyar, dewatanews.com - Selama empat hari,  6 Juni hingga 9 Juni 2020 di empat banjar yang memiliki bank sampah, menggelar aksi tukar sampah dengan beras.

Pihak Desa Sayan,  menyediakan 2 ton beras, hasil kerjasama beberapa pemilik restaurant dan villa di Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. 

Aksi ini sosial ini patut diancung jempol, karena secara langsung mengetuk hati warga untuk ikut peduli lingkungan dengan memgumpulkan sampah.

Warga yang datang membawa sampah, pulangnya membawa beras, hasil tukar guling sampah yang seolah tanpa nilai, dan beras yang diterima sangat dibutuhkan warga.

Lebih-lebih dimasa pandemi Civid-19, sekaligus memenuhi kebutuhan warga ditengah sulitnya ekonomi.

Ni Wayan Sriani, warga Banjar Mas, Desa Sayan, Ubud, Gianyar,  (9/6) bahkan mengaku tidak saja mengumpulkan sampah di pekarangan rumahnya, adanya program tukar sampah dengan beras, juga sengaja mengumpulkan sampah dari lingkungan sekitar.

Program Desa Sayan ini diakui sangat baik untuk menumbuhkan niat warga peduli lingkungan, "ini baik sekali, karena mengumpulkan sampah disamping lingkungan jadi bersih juga dihargai dengan beras," ungkapnya.

Pihaknya mendorong kedepan ini tetap dilakukan bahkan, dengan program lainnya, tidak hanya sampah tukar beras, juga sampah tukar dengan sembako lainnya, seperti minyak goreng, telor dan lainnya.

Dalam tiga bulan, Sriani sudah mengumpulkan 15 Kg berbagai jenis sampah yang di pilah, dan kini mendapatkan 15 Kg beras super, "tidak menyangka, sekarang saya mendapatkan lima belas kilo gram beras," bangganya.


Sementara Perbekel Desa Sayan, I Made Andika, sampah plastik dengan beras itu dilakukan untuk membantu warga desa yang terdampak covid 19. “Warga datang bawa sampah, dan pulangnya bawa beras. Program ini juga didasari oleh filosofi Among Krisma Kerti yang berarti makna sebuah upaya menjaga keseimbangan dan kelestarian rumah sendiri,” paparnya.

Andika menambahkan penukaran itu berlangsung selama empat hari berturut-turut di empat banjar yang memiliki bank sampah. Pertama dari Bank Sampah Kaswari Banjar Penestanan Kelod pada Sabtu (6/6). Bank Sampah Asri Banjar Penestanan Kaja, Minggu (7/6), Bank Sampah Kedassih Banjar Pande, Senin (8/7), dan Bank Sampah Luwu Mas di Banjar Mas, Desa Sayan pada Selasa (9/6).

“Kami di desa menyediakan sebanyak 2 ton beras, masing-masing bank sampah mendapat bagian 500  kilogram beras. Jika kurang sisanya akan dibantu oleh donator yang sudah membantu kegiatan ini. Yaitu dari beberapa perkumpulan restaurant dan villa di Desa Sayan,” imbuhnya.

Sementara untuk beras yang didapatkan dari warga, untuk 1 kilogram sampah akan mendapatkan 1 kilogram beras.  Bahkan  warga yang menukarkan sampah bervariasi jumlahnya, mulai yang 1 kilogram hingga 108 kilogram. 

“Yang terbanyak ada menukarkan sampah dan mendapatkan beras sebanyak 108 kilogram beras,” tandas Andika.

Kini dari pengumpulan sampah, pihak Desa Sayan juga bekerjasama dengan pihak pengolah sampah di luar bali,"nanti yang terkumpul kita kirim ke luar bali, bekerja sama dengan perusahan pengolah sampah", imbuhnya. (DN - CiN)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com