Mimih! Pedagang Sate Kambing Difitnah Menjual Sate Daging Anjing - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

9/5/18

Mimih! Pedagang Sate Kambing Difitnah Menjual Sate Daging Anjing


Denpasar, Dewata News. Com - Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin peribahasa ini yang tepat untuk mengibaratkan kisah sedih yang dialami Siti Aisah (29). Bagaimana tidak, disaat orang tuanya meninggal (Alm. H. Marzuki) justru beredar berita hoax di media sosial (medsos) orang tak bertanggungjawab yang memfitnah usaha keluarganya.

Warung sate kambing di Banjar Teruna, Peliatan, Ubud, Gianyar yang sudah diwariskan dua generasi ini dituduh menjual sate kambing menggunakan daging anjing. Berita yang beredar pada bulan Agustus 2018 lalu itu membuat Siti Aisah merasa tak nyaman sehingga mendatangi Polsek Ubud dan Polres Gianyar untuk melaporkan si penyebar berita hoax. Hasil koordinasi dengan aparat kepolisian bahwa masalah ini merupakan persaingan bisnis.

Saat dikonfirmasi, Siti Aisah mengaku sangat sedih dan menyayangkan adanya penyebaran berita hoax yang beredar cepat di medsos. Masyarakat langsung menanggapi dan mempercayai informasi itu tanpa mengecek terlebih dahulu kebenarannya. Akibatnya, usaha keluarganya yang dirintis dari tahun1980 itu dicaci maki di medsos.

"Sejak usaha kami dimulai tak pernah sekalipun kami menggunakan daging lain, kecuali daging kambing. Jadi, pemberitaan yang menyebut menggunakan daging anjing adalah berita hoax (palsu)," tegas Siti Aisah, Rabu (5/9). 

Siti Aisah menceritakan, dirinya mengaku sempat mengecek sejumlah akun yang memposting status di Facebook sekaligus membaca beberapa komentar. Dari sanalah, ia tahu isu yang beredar bahwa bapaknya telah dipenjara karena menjual sate yang berbahan dasar daging anjing. Ada yang berkomentar kalau bapaknya mengalami  serangan jantung akibat syok dipenjara dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Sempat kami membaca juga tentang pemasok daging anjing kepada kami telah ditangkap dan menjelaskan bahwa kami terlibat didalamnya dengan menggunakan jasanya sebagai pemasok bahan baku dalam dagangan kami. Itu semua bohong dan tidak ada seperti itu," terangnya.

Untuk menepis tuduhan itu, Siti Aisah menyampaikan sejumlah fakta yang dilengkapi dengan foto dan dokumen. Ia menjelaskan bahwa warung sate kambing itu dirintis oleh kakeknya, Alm. H. Hadi Saputra dan diwariskan, sehingga nama itu masih dipakai di warung sate tersebut sampai sekarang. Dulunya sang kakek berjualan secara nomaden (berpindah-pindah) dan akhirnya bisa mengontrak sebuah tempat di desa Peliatan, Ubud yang ditempati saat ini. 

Dalam waktu 2-3 hari, ia memesan 5-6 ekor kambing yang dibawakan dari Kabupaten Klungkung dan diantar sesuai pesanan. Sebelum dipotong, kambing tersebut ditempatkan disebuah kandang.

"Setelah kambing dipotong, saat pengolahan selanjutnya seperti memotong kecil, menusuk dan lain sebagainya, dirinya dibantu lima orang karyawan asal Buleleng. Mereka juga yang membantu kami saat berdagang mulai pukul 10.00 - 22.00 Wita," imbuhnya.

Terkait meninggalnya orang tua? Dengan mata berkaca-kaca, Siti Aisah menjawab bahwa bapaknya memang memiliki riwayat sakit, seperti hipertensi, asam urat, kolesterol, batu ginjal, diabetes dan lain sebagainya. Mulai dari tanggal 16 Juli hingga 13 Agustus 2018, orang tuanya bolak balik masuk rumah sakit. 

Apabila dokter menyatakan kondisi  orang tuanya sudah membaik dan diperbolehkan pulang dari RS, saat itu juga orang tuanya diajak pulang dan dirawat di rumahnya di Tabanan. Karena kondisinya terus memburuk, dokter menyatakan orang tua Siti Aisah meninggal dunia pada hari Minggu (19/8) lalu di RS Mangusada, Kapal, Badung pada pukul 07.05 Wita. 

"Sorenya, almarhum langsung dimakamkan di Pemakaman Muslim Banjar Tunggal Sari, Desa Dauh Peken, Kabupaten Tabanan," jelas Siti Aisah sambil mengusap air mata.

"Saya berani jamin bahwa usaha kami 100 persen menggunakan daging kambing asli. Kami juga siap bilamana ada yang berkeinginan melanjutkan kasus ini melalui jalur hukum, seandainya memiliki bukti kongkrit tentang isu yang beredar," tantang Siti Aisah.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com