Karangasem, Dewata News. Com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra,SH.,MH memantau langsung aktivitas Gunung Agung dari Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, Senin (2/10).
Dalam keterangan persnya kepada awak media seusai melakukan pengamatan aktivitas gunung agung melalui alat seismograf dan Tilt meter di ruang monitor, Gubernur Pastika menyampaikan bahwasannya untuk saat ini Gunung Agung tetap masih dalam status awas meskipun terjadi penurunan gempa yang terasa namun intensitas gempa vulkanik masih tinggi. Peralatan yang ada sudah semakin diperkuat dan titik titik monitor di perbanyak sehingga informasi yang diperoleh akan semakin banyak dan akurat. " Informasi perkembangan Gunung Agung ini penting sekali, tidak hanya bagi masyarakat disini tapi juga bagi masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia. Untuk itu informasinya harus akurat dan jelas, "imbuhnya.
Gubernur Pastika yang didampingi oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kasbani menegaskan bahwasannya meskipun terjadi peningkatan aktivitas gunung tertinggi di Bali ini, namun belum berimbas pada sektor pariwisata. Pariwisata Bali masih aman, mengingat letak beberapa destinasi wisata seperti Ubud, Nusa dua dan Kuta letaknya jauh dari lokasi Gunung Agung. Untuk itu wisatawan diminta tidak kawatir jika akan pergi berwisata ke Bali.
Pada bagian lain, Gubernur juga menegaskan mengingat status Gunung Agung masih awas maka bagi masyarakat yang berada di 28 desa yang dalam Kawasan Rawan Bencana untuk tetap mengungsi sementara itu warga desa diluar wilayah KRB dipersilahkan untuk kembali kedesanya.
" Saya tegaskan lagi warga desa di wilayah KRB harus mengungsi, sedangkan diluar KRB silahkan kembali ke desanya untuk beraktivitas normal. Tapi kalau mau tetap tinggal di pengungsian silahkan, tidak ada paksaan untuk kembali ke desa, "tuturnya.
Orang nomor satu di Bali ini juga menambahkan bahwasannya Pemerintah telah siap dengan segala kemungkinan terburuk termasuk jika Gunung Agung meletus baik dari segi penganggaran, penyediaan logistik, kesehatan serta pendidikan bagi para pengungsi . "Kita siap untuk kemungkinan terburuk, desa yang masuk dalam zona merah sudah kosong, " pungkasnya.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh PVMBG per tanggal 1 Oktober dari pukul 00:00-23:59 telah terjadi gempa terasa skala II sebanyak 32 kali gempa, tektonik lokal sebanyak 587 kali gempa dan vulkanik dalam sebanyak 306 kali gempa. Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki / pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 9 km dari kawah puncak gunung agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara -Timur laut dan Tenggara - Selatan Barat Daya sejauh 12 km.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com