Buleleng, Dewata News.com — Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mellui UPT Perpustakaan Prokalamtor Bung Karno terus gencar melaksanakan Pemasyarakatan Nasionalisme dan Idealisme Bung Karno ke seluruh Indonesia, dan Rabu (22/02) giliran kabupaten Buleleng, Bali sebagai ajang sarasehan yang diselenggarakan di Gedung Laksmi Graha Singaraja.
Seperti diungkapkan Plt.Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Buleleng, Made Suyasa, sarasehan terkait pemasyarakatan nasionalisme Indonesia dan idealism Bung Karno yang diselenggarakan oleh Perpustakaan RI, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng danTeater Bali Agung, Singaraja, Bali.
Selain kegiatan sarasehan yang melibatkan aparatur sipill negara (ASN) dari perwakilan OPD di lingkungan Pemkab Buleleng, lanjut Made Suyasa, juga digelar pameran buku Bung Karno.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana usai membuka kegiatan sarasehan itu berharap rasa nasinalisme berkumandang melalui kegiatan dalam mengelorakan semangat kepahlawanan, sesuai dengan ajaran Tri Sakti Bung Karno yang masih relevan dipakai untuk mempertebal rasa nasinalisme dan idealism Bung Karno menjaga NKRI.
Seperrti diketahui, PAS sapaan akrab Putu Agus Suradnyana yang merupakan kader banteng gemukdalam lingkaran selaku Bupati Buleleng saat ini tengah membangun Taman Bung Karno di wilayah Sukasada. Menurut Bupati PAS, nantinya di Taman Bung Karno sebagai tempat parkir untuk selanjutnya wisatawan diajak melihat dari dekat potensi kerajinan perak dan kerajinan emas di Kelurahan Beratan.
Bupati PAS juga mengaku, masih terus melakukan koordinasi dengan masyarakat Banjar Baleagung sebagai upaya menjadikan tempat kelahiran Nyoman Rai Serimben, ibu kandung Bung Karno itu sebagai obyek wisata.
Kepala UPT Perpustakaan Prokalamtor Bung Karno Dr.Suyatno sebagai narasumber pada sarasehan siang itu mengupas habis tentang Perpustakaan Proklamator Bung Karno sebagai referensi kebangsaan Indonesia.
Menurut Suyatno, perpustakaan Proklamator Bung Karno adalah perpustakaan kepresidenan, termasukjenisperpustakaan khusus-PLUS yang bertugas meningkatkan budaya dan peradaban Indonesia melalui pemikiran dan tindakan orang besar.
”Dinamakan perpustakaan Proklamator Bung Karno, karena adanya keinginan yang kuat dalam mengembangkan nasionalisme Indonesia dimasa depan, terutama didalam menghadapi ideology globalisme yang pasti akan menghampiri bangsa ini,” imbuhnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com