Buleleng Tertinggi Pelecehan Seksual Anak di Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

9/28/16

Buleleng Tertinggi Pelecehan Seksual Anak di Bali


Buleleng, Dewara News.com —  Kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang terjadi di Buleleng sejak beberapa bulan terakhir ini mengalami peningkatan. Kasus pelecehan seksual ini sering dilakukan oleh orang-orang terdekat dari korban itu sendiri, dengan dalih mengiming-imingi sesuatu maupun melakukan di bawah ancaman.

Pekerja Sosial Perlindungan Anak Kementerian Sosial RI Kabupaten Buleleng, Alfonso Kolimasang menerangkan, berdasarkan data yang dimilikinya sejak tiga bulan terakhir sudah ada 8 kasus pelecehan seksual dengan korban anak di bawah umur. Dengan data itu, Kabupaten Buleleng menjadi tertinggi kasus pelecehan anak di Provinsi Bali.

”Rata-rata korbannya anak SMP. Saat ini Buleleng menjadi kabupaten tertinggi kasus pelecehan anak yang dilakukan orang terdekat. Ini harus menjadi perhatian khusus semua pihak,” ujar Alfonso.

Ia mengatakan, saat ini dirinya bersama pihak terkait, baik dari LSM yang peduli anak dan termasuk kepolisian, gencar melakukan sosialisasi sebagai upaya untuk mencegah maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak. Upaya yang dilakukan dengan memberikan pemahaman kepada orangtua untuk lebih mengawasi anak dan tetap mengawasi pergaulan anak sehari-hari.

”Kontrol dari keluarga sangatlah penting, dalam memberikan arahan langsung kepada anak, terutama mengawasi pergaulan anak. Kami juga gencar lakukan sosialisasi ke desa-desa di Buleleng, karena dari beberapa kasus yang ada, kejadian terbanyak ada di pedesaan,” jelas Alfonso.

Upaya perlindungan hukum dan pendampingan terhadap para korban, lanjut dia, akan terus dilakukan. Terutama dalam masalah pemberian pendampingan kepada anak yang menjadi korban dan merasakan trauma.

”Terus kami lakukan pendampingan. Untuk yang trauma, kami ingin mengembalikan rasa percaya diri mereka dan membuat psikis mereka normal kembali, dengan pendampingan secara khusus dan rutin dari psikolog,” pungkas Alfonso.

Sementara itu, pihak kepolisian kini sudah tidak segan-segan menindak tegas terhadap predator-predator anak ini. Sebab keberadaan predator anak ini bisa mengancam masa depan anak yang menjadi korban itu sendiri. (DN – TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com