RSUD Buleleng Tahun 2016 Siap Terima Rujukan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/12/15

RSUD Buleleng Tahun 2016 Siap Terima Rujukan


Buleleng, Dewata News.com — Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng, Gede Wiartana mengatakan, saat ini sedang giat dilaksanakan pembangunan gedung IRD (Instalasi Rawat Darurat) yang dikerjakan pemenang tender, yakni PT Tunas Jaya Sanur. Proyek ini senilai Rp 44,6 miliar setelah ditawar dari rencana awal Rp51 miliar.

      ”Pada tahun pertama ini, kontraktor ditargetkan sudah harus selesai mengerjakan selama 270 hari atau sembilan bulan 10 hari. Tidak hanya bangunan gedung saja, di atas tanah seluas 42 are itu juga sebagian akan dimanfaatkan sebagai lahan parkir dan peruntukan lain,” ungkapnya di Singaraja, Jumat (12/06).

      Pembangunan gedung ini diawali dengan peletakan batu pertama oleh Dirut RSUD Buleleng, dr.Gede Wiartana disaksikan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dan Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, pada hari Kamis (05/03) dua bulan lalu.

     Pembangunan gedung IRD yang baru ini direncanakan selesai pada 2016 mendatang. ntara untuk tahun ini baru sebatas pengerjaan konstruksi bangunan. "Belum bisa berfungsi tahun 2015 ini baru kontruksi bangunan saja dari basement sampai atap," imbuhnya.

      Gedung IRD di Jalan Ngurah Rai Singaraja ini, akan terdiri dari empat lantai dan basement. Lantai satu difungsikan sebagai Unit Gawat Darurat (UGD) dengan dilengkapi pelayanan emergency dan laboratorium juga ruang ronsen dan ruang operasi.

Sementara lantai dua sebagai ruang intensif, lantai tiga ruang perawatan terdiri dari 32 kamar dan lantai empat untuk ruang pertemuan.

    Gedung Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, Bali. Menurut dr. Gede Wiartana, pelayanan IRD sifatnya emergency yang tengah dikerjakan pembangunannya untuk dapat memberikan pelayanan emergency secara lebih komprehenship, cepat dan nyaman. 

     Wiartana mengatakan, pembangunan gedung IRD ini sebagai upaya menjadikan RSUD Buleleng sebagai rumah sakit rujukan regional. Mengingat selama ini yang menjadi kendala di antaranya, minimnya fasilitas ruangan dan peralatan medis.

    Selain itu, 60 persen ruangan RSUD masih berupa ruangan kelas III. Ruangan ini hanya diperuntukkan bagi perawatan masyarakat miskin yang mendapatkan subsidi. Sehingga tidak dapat diandalkan untuk menggenjot pendapatan.

     "Dengan dibangunnya IRD ini semoga dapat mengakomodasi kesehatan bagi seluruh masyarakat Buleleng yang jarak tempuhnya cukup jauh sekalipun, sehingga dapat menjadi rumah sakit rujukan regional," kata Wiartana.

     Tidak hanya itu, jika IRD yang ditargetkan rampung pada 2016 dan selesai pengerjaannya tepat waktu maka bisa menjadi rujukan pasien dari daerah lain. Seperti Karangasem, Jembrana, dan Bangli yang jaraknya lebih dekat dibandingkan Denpasar. (DN~*).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com