Pasar Banyuasri Akan Diijadikan Pasar Buah Terbesar Semi Modern - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

1/10/18

Pasar Banyuasri Akan Diijadikan Pasar Buah Terbesar Semi Modern


Buleleng, Dewata News. Com —Rencana revitalisasi pasar Banyuasri yang selama ini dinanti masyarakat, akhirnya mendapat kejelasan dari Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Sebelumnya, rencana revitalisasi ini mengalami gagal tender. Ini diakibatkan karena rekanan tidak berani mengerjakan dengan alasan keterbatasan waktu yang singkat sehingga rekanan berfikir tentang resikonya jika tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang tepat. 

Dalam rapat koordinasi bersama Desa Pakraman Banyuasri yang diselenggarakan di Ruang Rapat Bupati Buleleng, Selasa (09/01) siang, Bupati Suradnyana mengatakan, akan menganggarkan dana sebesar Rp30 Milyar pada tahun 2019. Pasar Banyuasri merupakan salah satu pasar tertua dan terbesar kedua di Singaraja setelah Pasar Anyar. Bangunan di Pasar Banyuasri juga kebanyakan sudah terlihat lapuk. Rencananya, Pemkab Buleleng akan menjadikan Pasar Banyuasri sebagai Pasar Buah terbesar dengan bangunan 3 lantai berkonsep semi modern.

Sementara itu sebagai rancangan pembangunan mega proyek, revitalisasi pasar Banyuasri juga akan dilakukan bertahap. Revitalisasi pasar Banyuasri dirancang Pemkab Buleleng sebagai upaya untuk mempertahankan pedagang kecil dan tradisional di tengah pesatnya perkembangan pasar dan toko-toko modern.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, revitalisasi pasar Banyuasri merupakan impiannya yang sudah lama. Ia meyakini tahun depan revitalisasi akan dilakukan. Ia mengungkapkan telah melakukan investigasi  dan inventarisasi terhadap aset Pemkab dan status ruko-ruko yang ada disana. Dalam hal ini, Bupati Suradnyana menginginkan bantuan Desa Pakraman Banyuasri untuk melakukan sosialisasi dan penataan pedagang pasar tumpah Banyuasri.

“Kami akan bekerjasama dengan Desa Pakraman Banyuasri untuk penataan pedagang pasar tumpah di Banyuasri dan juga melakukan sosialisasi kepada pedagang pasar,” jelasnya.

Disinggung masalah pungutan dana punia terhadap para pedagang yang ada di Pasar Tumpah oleh Desa Pakraman Banyuasri, Bupati Suradnyana tetap melarang Desa Pakraman untuk melakukan pungutan tersebut. Namun Bupati Suradnyana akan memberikan bantuan terhadap Desa Pakraman Banyuasri melalui PD Pasar dari pungutan retribusi pedagang sebesar seribu rupiah. Bantuan ini akan diberikan mulai bulan Juni 2018 mendatang dengan teknis retribusi pedagang akan dinaikan menjadi enam ribu rupiah.

“Sesuai aturan mereka tidak boleh melakukan pungutan, namun karna mereka sangat banyak memiliki pura tapi tidak meliliki pelaba pura, maka kita akan berikan bantuan seribu rupiah per pedagang melalui retribusi yang dilakukan PD Pasar,” jelasnya.

Sementara itu, Kelian Desa Pakraman Banyuasri Nyoman Mangku Widiasa mengatakan, siap bekerjasama dengan Pemkab Buleleng terkait revitalisasi pasar Banyuasri. Mangku Widiasa mengatakan, akan selalu mengikuti intruksi dari Bupati Buleleng. Terkait masalah bantuan Pemkab Buleleng untuk upacara yadnya yang akan diberikan melalui PD Pasar, Mangku Widiasa mengucapkan banyak terimakasih atas kebijakan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Menurutnya bantuan itu sangat bermanfaat bagi Desa Pakraman Banyuasri.

“Selama ini kita melakukan upacara yadnya menggunakan dan patungan dari kerama Desa Pakraman Banyuasri. Namun ini masih kurang karena pertahun kami memerlukan dana sekitar Rp350 juta. Jadi dengan adanya bantuan dari Pemkab Buleleng tentunya kami sangat terbantu,” ungkapnya.    (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com