Pola Hidup Tidak Sehat, Faktor Dominan Penyebab Kanker - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/20/17

Pola Hidup Tidak Sehat, Faktor Dominan Penyebab Kanker


Klungkung, Dewata News. Com - Berbagai laporan menyatakan bahwa angka kejadian penyakit kanker terus meningkat setiap tahun. Hal ini diakibatkan oleh berbagai hal terutama adalah pola hidup masyarakat masa kini yang sebagian besar tidak menjalankan pola hidup sehat. Oleh karena itu, Pemprov Bali melalui YKI Bali berkomitmen melaksanakan program PKTP secara berkelanjutan sebagai program unggulan dalam upaya menekan kejadian penyakit kanker. Demikian disampaikan Ny. Ayu Pastika selaku Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Bali (Koordinator) pada acara Penilaian Pelaksana Terbaik Kegiatan Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) YKI Cabang se-Bali Tahun 2017 yang kali ini menilai kegiatan PTKP YKI Cabang Kabupaten Klungkung yang pelaksanaannya berpusat di SD Negeri 2 Lembongan, Nusa Lembongan, Klungkung, Jumat (20/10).

“Kanker ini sebagian besar disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat dari keseharian kita, menurut data WHO bahwa 90-95 % kejadian penyakit kanker akibat pengaruh pola hidup yaitu 30-35% akibat faktor makanan, 20-30% oleh tembakau/rokok, 15-20% berhubungan dengan penyakit infeksi, 10-20% karena kegemukan atau kurang olah raga dan 4-6% karena konsumsi alcohol dan hanya 5-10% yang berhubungan dengan genetik/keturunan,”papar Ayu Pastika. Oleh karena itu dengan melihat bahwa dominannya pola hidup dalam mempengaruhi penyebab kanker, maka sebenarnya penyakit kanker tersebut dapat dicegah dengan cara meningkatkan pemahaman masyarakat tentang arti pentingnya untuk berpola hidup sehat. Selain permasalahan tersebut, meningkatnya kasus penderita kanker yang tidak bisa disembuhkan di sebabkan karena hampir 70% pasien kanker datang dalam kondisi terlambat sehingga susah atau bahkan tidak bisa disembuhkan. 

Hal tersebut terjadi dikarenakan pemahaman masyarakat tentang kanker juga masih sangat minim selain itu biaya yang sangat mahal dan juga adanya hambatan secara psikologis yaitu takut untuk memeriksakan diri. Oleh karena berbagai hal tersebut maka upaya Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) program sekolah ini menjadi program unggulan dari  YKI di daerah Bali. Menurutnya program tersebut tidak hanya menyasar masyarakat dewasa melainkan juga menyasar kepada anak – anak sekolah sehingga mereka memiliki pemahaman tentang kanker sejak dini dengan harapan mereka tersebut mampu menjadi agen perubahan dari yang terkecil yakni keluarga dan kemuadian terjun ke masyarakat.

Sementara itu, dalam laporannya Ketua YKI Cabang Kabupaten Klungkung Ny. Ayu Suwirta yang dibacakan oleh I Nyoman Sukadana menyatakan bahwa pihaknya selaku pengurus YKI Cabang Klungkung telah melakukan berbagai langkah dan upaya untuk memberikan pemahaman tentang kanker sesuai dengan komitmen dari pemerintah yang telah dituangkan ke dalam bentuk SK kepengurusan YKI Kabuaten Klungkung. Adapun kegiatan tersebut menurut Ayu Suwirta antara lain yakni melakukan sosialisasi yang kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan tim PKTP di sekolah – sekolah serta kelompok peduli kanker, penyuluhan – penyuluhan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan hasil kegiatan. Untuk itu dengan adanya penilaian tersebut, tim penilai provinsi juga sangat diharapkan untuk melakukan pembinaan sehingga kedepan keiatan PKTP di Kabupten Klungkung menjadi lebih baik dan berkelanjutan.

Dalam acara penilaian tersebut juga turut di hadiri oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang dalam kesempatan tersebut mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan YKI tersebut dalam upaya untuk mencegah penyakit kanker. Ia juga mengaku siap berkomitmen mendukung pencegahan kanker tersebut dengan peraturan – peraturan sehingga masyarakat benar – benar paham tentang kanker.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com