Hari Aksara Internasional ke-52 di Singaraja, Buleleng Optimis Tahun 2020 NoL Buta Aksara - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/25/17

Hari Aksara Internasional ke-52 di Singaraja, Buleleng Optimis Tahun 2020 NoL Buta Aksara


Buleleng, Dewata News. Com —Kegitan Hari Aksara Internasional ke-52 tingkat Provinsi Bali di pusatkan di eks Pelabuhan Buleleng, Singaraja, Rabu (25/10) diwarnai kegiatan pameran keaksaraan diikuti oleh tujuh Kabupaten-Kota di Bali, kecuali Kabupaten Karangasem dan Kabupten Badung.
 
Mewakili Bupati Putu Agus Suradnyana, Asisten Pemerintahan Setda Buleleng Made Arya Sukerta, SH.MHmengatakan, bahwa Kabupaten Buleleng buta aksara tahun 2020 ditargetkan tuntas. Hal ini mengacu, dari tahun 2012 angka buta hurup sebanyak 3.800 orang dan tahun 2017 tinggal 2.400 orang, jadi dalam jangka lima tahun sudah tuntas 1000 lebih. Sehingga target nol untuk buta aksara di Buleleng bisa dicapai di tahun 2020.
 
”Saya optimis, karena begini, sesungguhnya angka 2.400 itu lebih banyak di dominasi oleh generasi tua, jadi mereka yang tempo dulu tidak mengenal pendidikan, tidak mengenyam sekolah, sehingga merekalah yang sesungguhnya mendominasi di angka 2.400, dan generasi yang sekarang semuanya bersentuhan dengan sekolah.Jadi terkait hal itu saya sangat optimis tahun 2020 NoL buta aksara” ungkap Arya Sukerta.
 
Arya Sukerta menjelaskan, pengentasan buta aksara ini harus terus menerus dilakukan dan harus ada target yang pasti, sehingga suatu saat nanti semuanya melek aksara. ”Targetnya adalah melek aksara, sehingga di selenggarakan kegiatan ini, kami mengajak seluruhnya yang belum mau bergabung untuk mengenal aksara, mereka yang putus sekolah, bahkan yang sama sekali tidak pernah mengenal sekolah mampu mengenal aksara dan mempunyai semangat membaca,” jelasnya.
 
Sementara itu Kadisdipora Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa,M.Pd menyimak, bahwa pihaknya dari empat tahun terakhir khususnya di kabupaten Buleleng sudah mampu menurunkan 1.400 warga yang buta aksara dan tahun ini sudah di programkan 500 warga buta aksara akan di tuntaskan. Hal ini akan terus di lakukan sampai 2.400 warga buta aksara, dengan program keaksaraan pemberantasan buta huruf dan sudah ada yang meningkat sampai ke Kejar Paket A.
 
Namun untuk di Buleleng, lanjut Suyasa, Kejar Paket A nampaknya sudah tidak dapat peserta, karena jumlah yang tidak memenuhi, hanya ada Kejar Paket B dan Kejar Paket C. Dan hal ini meningkat kerena persoalan buta aksara dan disebabkan oleh akses lokasi geografis. ”Kalau di pendidikan keaksaraan, tenaga pendidiknya bersifat tutorial, misalnya SKB (Sanggar Kegitan Belajar) itu bisa PNS di biayai oleh pemerintah langsung. Kemudian yang lain dilakukan oleh PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di kelola oleh mayarakat melalui tokoh-tokoh yang peduli pendidikan di bantu oleh pemerintah melalui dana operasional yang bisa membantu mereka,” ujarnya.
 
Pada kesempatan itu, Gubernur diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Putu Beratha membuka peringatan Hari Aksara Internasional ke-52. Dalam sambutannya, Gubernur Made Mangku Pastika mengatakan, kegiatan peringatan Hari Aksara Internasional adalah sebagai wujud memajukan agenda keasaraan di tingkat global regional dan rasional.
 
”Ini merupakan kesempatan bagi pemerintah dan seluruh masyarakat untuk menyoroti peningkatan buta huruf dan merancang setrategi dalam mengentaskan kebuta-aksaraan di masyarakat di Provinsi Bali,” ujarnya.
 
Menyimak angka-angka pada tahun 2016, Dewa Putu Beratha mengatakan, bahwa 97,93% penduduk Indonesia telah melek huruf dan hanya 2,07 % atau sekitar 3,4 juta orang yang masih buta aksara. Hal ini menunjukklan, tingkat keberhasilan dinas pendidikan di Indonesia. Namun, terdapat 11 provinsi di Indonesia yang memiliki angka buta aksara di atas angka nasional, salah satunya provinsi Bali sebesar 3,37 persen, merupakan tantangan bagi pemerintah provinsi maupun kabupaten-kota di Bali bersama seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mencari solusi terhadap permasalahan ini.(DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com