Purnama Sasih Ketiga, Piodalan Tugu Singa Ambara Raja - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

9/5/17

Purnama Sasih Ketiga, Piodalan Tugu Singa Ambara Raja


Buleleng, Dewata News. Com —Bertepatan dengan Purnama Sasih Ketiga, Soma Pon Ukir – Selasa (05/09) merupakan Piodalan Tugu ”Singa Bersayap” ~ Singa Ambara Raja, di depan Kantor Bupati Buleleng, Jalan Pahlawan Singaraja.
 
Pada hari yang bersamaan, juga Piodalan di Parahyangan Agung Jagatkartta di Desa Tamansari, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, disamping Pura Widya Dharma Cibugur (Pura Gunung Salak), serta di beberapa Pura lainnya di daerah Bali, di antaranya Pura Ulung Kulkul Besakih, maupun Pura Pedharman Arya Telabah Besakih, Pura Gunung Kawi Tampaksiring, Gianyar, dan Pura Gunung Sari, Lombok Barat, NTB, Pura Bukit, Panji, Buleleng, Pura Kawitan Arya Gajahpara, Gianyar serta Pura Sang Baingin, Desa Bondalem, Buleleng.
 
Sejarah Tugu Singa Ambara Raja Buleleng!
Tugu ini di bangun untuk mengenang keperkasaan ”KI GUSTI NGURAH PANJI SAKTI”, beliaulah seorang penguasa wilayah utara pulau dewata, Bali di tahun 1660-an. Yang berhasil membangun wilayah Singaraja menjadi maju dan di segani.
 
Patung ”Singa Ambara Raja” di lambangkan ”Singa Bersayap” yang mencengkram buah jagung gembal, itu melambangkan kekuatan, kesatria, kekuasaan pemimpin Bali Utara yang gagah berani.
 
Masih terbayang dalam ingatanDewata News.com yang era tahun 1970an sebagai Penyiar dan Reporter RRI Singaraja, Tugu Patung ”Singa Ambara Raja” ini dibangun tepat berada di tengah Kota Singaraja, yaitu di persimpangan Jalan Veteran, Jalan Pahlawan dan Jalan Ngurah Rai Singaraja, depan Kantor Bupati Buleleng saat ini,yang masuk dalam wilayah Kelurahan Banjar Tegal, menghadap ke Utara.
Tugu Patung ”Singa Bersayap” ~ ”Singa Ambara Raja” landmark Kota Singaraja, bukanlah patung yang telah ada semenjak zaman kerajaan, tapi baru hari Minggu, 5 September 1971, Monumen ”Singa Ambara Raja diperlaspas dan diresmikan ketika ”Gumi Den Bukit” dipimpin oleh ”Tumenggung” Hartawan Mataram sebagai Bupati Buleleng kala itu.
.
Tugu Patung ”Singa Bersayap” ini di tunjang oleh tugu yg berbentuk bunga teratai berkelopak 9 yg menandakan, bahwa Kabupaten Buleleng terdiri dari 9 kecamatan.
 
Bulu~bulu panjang di kedua sisi sayap berjumlah 30 helai. Itu melambangkan tanggal lahirnya ”KOTA SINGARAJA” bulu~bulu itu tumbuh dari 3 buah tulang sayapnya yang melambangkan BULAN lahirnya “KOTA SINGARAJA, sedangkan bulu halus yg menutupi seluruh tubuh Singa berjumlah 1604 itu melambangkan tahun lahirnya “KOTA SINGARAJA”
 
Jadi dapat di simpulkan, bahwa Kota Singaraja lahir pada 30 maret 1604, dan tugu ini di resmikan pada 30 Maret 1971. Sebagai maskot “KOTA SINGARAJA.
 
Serangkaian dengan penyelenggaraan Piodalan Tugu ”Singa Bersayap” ~ ”Singa Ambara Raja”, segala persiapan sudah dilaksanakan dan kawasan pertigaan, depan Kantor Bupati Buleleng, sejak Senen (04/08) di-sterill arus lalu lintas, kecuali sisi timur dan sisi selatan masih bisa dilalui kendaraan bermotor. Made Tirthayasa.—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com