Peringati Hakteknas, Simposium Internasional Penggunaan Nuklir Digelar Di Buleleng - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

8/10/17

Peringati Hakteknas, Simposium Internasional Penggunaan Nuklir Digelar Di Buleleng


Buleleng, Dewata News. Com —     Guna memperingati Hari Kebangkitan Teknologi NAsional (Hakteknas) yang jatuh setiap tanggal 10 Agustus, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar simposium internasional di Kabupaten Buleleng. Penyelenggaraan symposium ini dilakukan di Auditorium Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kamis (10/08).    
 
Simposium internasional bertajuk “The Application of Nuclear Technology as a Key Element to Promote Competitive National Industrial Products, Energy, Health, Agriculture, Industry and Environment” ini dibuka secara resmi oleh anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI, Suharso Monoarfa.
 
Turut pula hadir para keynote speaker dari berbagai Negara beserta para delegasi, Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) dan juga Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG sebagai wakil dari Pemkab Buleleng.    
 
Saat konferensi pers, Suharso Monoarfa menjelaskan teknologi nuklir di Indonesia memang memantik pro dan kontra. Teknologi saat ini sudah mengalami kemajuan. Soal keamanan nuklir pun sudah sedemikian canggih. Cara mencegah terjadinya kecelakaan pun sudah sedemikian rupa. Banyak Negara memanfaatkan teknologi nuklir ini sebagai sumber energi.
 
“Teknologi sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat termasuk teknologi nuklir. Guna menghindari pro dan kontra, kita harus menjelaskan kepada khalayak ramai tentang penggunaan teknologi Nuklir ini,” jelasnya.    
 

Indonesia, sebagai Negara yang jumlah penduduknya terbesar keempat di dunia, kebutuhan akan energi, air bersih, dan kesehatan bisa dipenuhi dengan teknologi-teknologi yang ditawarkan terutama dalam bidang nuklir. Bahkan, Bung Karno sendiri sudah mencanangkan teknologi nuklir ini jauh-jauh hari, sehingga saat ini Indonesia mempunyai Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN).  BATAN sendiri terdiri dari para ahali.
 
“Kami terus mencoba memanfaatkan nuklir ini di bidang energi. Karena dari sisi biaya jauh lebih. Investasinya memang lebih mahal namun biaya pengoperasian dan maintenance nya jauh lebih murah. Pemanfaatan itu juga kita coba gali dari simposium ini,” imbuh Suharso Monoarfa. 
 
Sementara itu, Wabup Sutjidra mengungkapkan rasa bangganya karena simposium internasional ini bisa diselenggarakan di Buleleng. Sebagai tuan rumah, dirinya merasa berbahagia bisa menyambut para peserta dan delegasi yang hadir. Tercatat sebanyak 300 delegasi dari 14 negara yang menghadiri simposium internasional ini yang akan membahas pemanfaatan nuklir di berbagai bidang.
 
“Saya rasa kita patut berbangga karena simposium internasional ini diselenggarakan di Buleleng. Pemanfaatan nuklir di bidang pertanian, peternakan dan kesehatan akan dibahas di sini,” ungkapnya.
 
Ke depan, kata Sutjidra, diharapkan simposium internasional ini menghasilkan hal-hal yang positif untuk Buleleng. Salah satunya adalah pemanfaatan nuklir di bidang pertanian. Seperti diketahui, tahun 2018, Pemkab Buleleng akan fokus pada bidang pertanian. Jadi, pemanfaatan teknologi nuklir di bidang pertanian ini sangat bermanfaat untuk Kabupaten Buleleng.
 
”Kami mengharapkan hasil yang positif dari simposium internasional ini. Kami juga bisa belajar dari para speaker yang berasal dari 14 negara,” ujar Wabup Sutjidra.
 
Dengan adanya kegiatan-kegiatan ilmiah ini, Wabup Sutjidra menambahkan ke depan akan mendorong kegiatan seperti simposium internasional ini. Kegiatan ilmiah akan terus ditingkatkan khususnya dengan adanya Undiksha ini. Pemkab Buleleng memiliki kerjasama yang sangat bagus dengan satu-satunya universitas negeri di Bali Utara.
 
“Kegiatan-kegiatan seperti ini merupakan sinergitas dari Undiksha sebagai akademisi untuk membangun pembangunan di Kabupaten Buleleng,” imbuhnya. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com