Kelompok Pengolah Ikan Dibawah Binaan Dinas P2 Bangli Studi Banding ke Sleman - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/15/16

Kelompok Pengolah Ikan Dibawah Binaan Dinas P2 Bangli Studi Banding ke Sleman


Bangli, Dewata News. Com - Dalam upaya memperkaya kualitas olahan dan meningkatkan nilai produk olahan ikan yang terintegrated dengan pertanian, Rabu (14/12) Dinas Peternakan dan Perikanan Darat  (P2) Kabupaten Bangli mengajak kelompok pengolah ikan di Kabupaten Bangli Studi Banding ke dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Rombongan yang dipimpin Langsung oleh Kadis P2 Wayan Sukartana dengan membawa 10 orang dari perwakilan sepuluh kelompok pengolah ikan di Kabupaten Bangli ditambah pendamping dan unsur Bappeda diterima di ruang pertemuan oleh Bapak sudibyo, sekretaris Dinas Pertanian, pangan dan perikanan Kabupaten sleman.

Ucapan selamat datang dan apresiasi disampaikan sekretaris dinas Pertanian, Pangan dan Perikan Kabupaten sleman Bapak Sudibyo, karna sudah memilih Kabupaten sleman menjadi lokasi studi Komparatif. Sekilas disampaikan kabupaten sleman saat ini dalam sektor pertanian masih mengandalkan pertanian padi sebagai sektor unggulan karena kabupaten sleman menjadi lumbung beras untuk Suplay internal dan daerah lain di Provinsi DIY. 

Selain itu ada juga sektor unggulan lain yaitu seperti yang sedang tren saat ini yaitu Kabupaten Sleman menjadi pilot projek dari program FAO yang di biayai oleh Bank Dunia melalui program Mina padi dan Mina ikan yang mana program ini merupakan integrasi untuk mengantisipasi kondisi terburuk pertanian padi ketika gagal panen, namun kerugian tresebut bisa di tanggulangi dari hasil panen ikan yang ada didalamnya. 

"Yang terpenting dalam program ini adalah bagaimana tidak mematikan pertanian padi tetapi disisi lain Mina Padi mampu memberi hasil yang lebih baik bagi petani itu sendiri, dan Program ini sudah mendapat prestasi juara satu tingkat nasional." terangnya. 

Lanjut selain sektor diatas PAD Kabupaten Sleman di tunjang oleh pendapatan dari Pajak Hotel dan Jasa (PHS) yang menjadi pendapatan tertinggi PAD Kabupaten sleman.

Sementara Kadis P2 I Wayan Sukartana dalam penyampaian maksud dan tujuan Kunjungan Kabupaten bangli ke kajupaten sleman adalah untuk melakukan studi komparatif dan belajar serta berbagi pengalaman bagaimana pola peningkatan hasil pertanian dalam arti Luas baik itu pertanian pangan dan perikanan serta penerapan pola Mina Padi sampai pengolahan hasil peternakan ikan.

Selain itu 10 kelompok yang berada dibawah binaan dinas P2 Kabupaten Bangli ini juga bisa secara langsung menyaksikan bagaimana proses pengolahan ikan dari bahan basah menjadi produk olahan yang bernilai Ekonomis lebih tinggi. "Dengan Harapan nantinya akan Berdampak sangat luas (multi player efek) mulai dari pencipataan lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi kelompok itu sendiri" terang sukartana.

Lanjut kenapa ke kabupaten sleman, ya karena mengingat prestasi yang sudah dicapai  dan program ini merupakan progam dari FAO atau Badan Pangan Dunia yg merupakan perpaduan antara Mina Padi dan Mina Ikan selain itu di Kabupaten Sleman ini banyak terdapat UKM yang bergerak dibidag usaha pengolahan ikan. Yang paling pertama harus kita ketahui adalah program ini ada hulu dan Hilir. "Dalam progam terintegrasi ini produk dari Hulunya adalah program mina padi, bagaiman produksinya jika sudah baik maka sampai ke Hilir adalah Mina ikan bagaimana pengolahannya dan pemasaranya" terang sukartana. 

Saat ini di Kabupaten Bangli sudah mulai kita coba terapkan pola-2 seperti yang kita saksikan dilapangan di setiap kecamatan, meskipun tidak se besar yang di Kabupaten Sleman karna di ini dibiayai oleh Bank Dunia, akan tetapi sudah mulai memberi hasil yang lumayan baik karna baru hanya mengandalkan APBD yang nilainya baru sampai angka dua puluh s/d tiga puluh juta rupiah tiap hektarnya. "Saya sangat optimis jika busa berkembang lebih banyak diterapkan di bangli kita yakin kesejahteraan petani akan meningkat" tegas sukartana.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com