Buleleng,
Dewata News. Com —
Megaproyek Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kabupaten Buleleng telah rampung
dikerjakan. Kegiatan awal yang dilakukan setelah pembangunan ini rampung adalah
pemelaspas. Setelah pemelaspas, persiapan dilakukan dan akan segera beroperasi
pada pertengahan bulan Februari tahun 2017.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama
(Dirut) RSUD Kabupaten Buleleng, dr. Gede Wiartana, M.Kes saat ditemui usai
Upacara Pengrapuh Karang, Ngingkup, Mecaru lan Melaspas IGD RSUD Kabupaten
Buleleng tepat pada Purnama Keenam, Selasa (13/12). Upacara ini dipuput oleh
Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kerthananda dari Griya Taman Kerta, Desa Bubunan.
Menurut Wiartana, setelah pemelaspas ini
akan dilakukan persiapan kurang lebih selama sebulan. Persiapan tersebut
mencakup pemasangan alat-alat kesehatan dan juga persiapan Sumber Daya Manusia
(SDM). Operasional akan dibuka untuk umum pada pertengahan bulan Februari.
“Sedikit demi sedikit akan melakukan
persiapan baik itu alat kesehatan maupun SDM. Kira-kira pertengahan bulan
Februari 2017 akan dibuka untuk umum,” jelasnya.
Wiartana juga menjelaskan, Instalasi Gawat
Darurat ini merupakan unit kegawatdaruratan terpadu. Di samping ada
tindakan-tindakan medis juga tersedia pemeriksaan lab, rontgen dan juga ada
kamar operasi. Semua pasien akan dirawat dengan baik sampai dengan tindakan
operasi. Selain itu, tersedia juga ruangan rawat inap intensif seperti ICU,
ICCU, NICU dan PICU yang terdiri dari 27 tempat tidur. Ruang perawatan VIP juga
tersedia di IGD ini dengan 24 kamar.
“IGD ini dilengkapi dengan fasilitas yang
lengkap. Ada rontgen, pemeriksaan lab, dan juga ruang operasi. Di IGD ini juga
dilengkapi dengan ruang rawat inap,” ucap Wiartana.
Mengenai anggaran pembangunan dan alat
kesehatan, Wiartana mengungkapkan anggaran untuk pembangunan pada tahap pertama
tahun 2015 sebesar Rp46,1 milyar lebih. Pada tahap kedua di tahun 2016 sebesar
Rp 33, 2 Milyar. Sedangkan untuk alat kesehatan pada tahun 2016 sebesar Rp7,2
Milyar dan pada tahun 2017 sebesar Rp 3,1 milyar.
“Untuk pembangunan fisik sebsear Rp 80
milyar lebih dan untuk alat kesehatan sendiri pada tahun 2017 sudah masuk
anggaran melalui dana DAK dari APBN sebesar Rp3,1 Milyar,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt. Bupati Buleleng, Ir. I
Made Gunaja, M.Si yang turut hadir pada kesempatan itu berharap dengan adanya
IGD dapat meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat terutama dalam bidang
kesehatan. Pembanguna IGD merupakan terobosan yang baik, karena dengan adanya
IGD satu pintu aka nada sortir pasien-pasien mana perlu tindakan lanjutan atau
tidak.
“Peranan IGD satu pintu ini sangat
strategis karena bisa mensortir pasien mana yang harus rawat jalan dan rawat
inap. Diharapkan juga masyarakat semakin banyak perawatannya bisa dibantu,” jelas
Gunaja. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com