Gubernur Pastika Minta Para Jurnalis Tidak Segan Tulis Berita Kemiskinan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/13/16

Gubernur Pastika Minta Para Jurnalis Tidak Segan Tulis Berita Kemiskinan


Karangasem, Dewata News. Com - Keberadaan media massa beserta para wartawannya memiliki peran yang sangat penting dalam suksesnya sebuah pemerintahan. Selain sebagai media sosialisasi program pemerintah, para awak media juga diharapkan tidak segan – segan untuk menulis dan memberitakan bagaimana kondisi kemiskinan yang sebenarnya di Bali. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat mengunjungi penerima bantuan bedah rumah atas nama Nengah Sudarta di banjar Dinas Abang Kaler, Desa Abang, kecamatan Abang, Karangasem, Minggu(13/11) hasil donasi dari Harian Pos Bali.

“Tidak usah segan – seganlah memberitakan yang seperti ini, bukan dengan maksud untuk mencaci maki pemerintah tapi justru dengan hal tersebut pemerintah menjadi terbantu dalam upaya mensejahterakan masyarakat,” tegas Pastika mengapresiasi para wartawan yang sudah turun langsung melihat  kondisi masyarakat miskin meski letaknya di pelosok untuk kemudian diberitakannya di media. 

“Kalau tidak ada mereka – mereka ini, kita susah menemukannya,” imbuh Pastika. Selain itu, Pastika juga memberikan apresiasi dan juga rasa terimakasihnya kepada media – media yang telah berinisiatif mengumpulkan donasi dari masyarakat untuk turut serta membantu masyarakat miskin di Bali. Menurutnya  cara ini akan lebih cepat terealisasi dibandingkan melalui pemerintah mengingat ada alur birokrasi yang wajib untuk diikuti. 

“Kalau langsung seperti ini akan lebih cepat direalisasikan, asal ada dana dan objeknya bisa segera dilaksanakan beda dengan melalui pemerintah karena harus melalui alur birokrasi dan itu wajib,” jelas Pastika. 

Ditambahkan Pastika, sampai dengan saat ini sesuai dengan laporan Kepala Dinas Sosial Provinsi bali, tercatat sudah lebih dari 22 ribu KK yang sudah memperoleh bantuan bedah rumah dan itu belum semua, menurutnya masih ada lagi sekitar 2000 – 3000an KK yang harus dibantu dengan bedah rumah. 

Oleh karena itu ia sangat mengharapkan dukungan berbagai pihak sehingga program bedah rumah tersebut dapat mencapai target memberikan rumah yang nyaman bagi masyarakat miskin.

Sementara itu, Pimpinan Umum Redaksi Pos Bali Made Nariana menyatakan bahwa bantuan bedah rumah yang diberikan kepada keluarga Nengah Sudarta tersebut merupakan kerjasama antara Pemprov Bali dengan Harian Pos Bali yang menggandeng Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali. 

Bantuan  bedah rumah tersebut bernilai 26 juta yang akan disalurkan secara bertahap yakni tahap pertama sebesar 5 juta, kemudian tahap kedua 10 juta dan tahap ketiga 11 juta. Ia menambahkan, bantuan memang sejak awal diserahkan kepada perbekel desa setempat, hal tersebut dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan dana tersebut sehingga perbekelah yang bertanggung jawab dalam pemanfaatan bantuan tersebut. 

Selain di desa Abang bantuan bedah rumah Pos Bali dan HPI Bali juga diberikan kepada KK miskin di Banjar Tukad Item, Seraya Timur, Karangasem dengan jumlah bantuan dan tata cara yang sama.

Dalam acara tersebut juga diserahkan bantuan uang tunai dan sembako dari Dinas Sosial Provinsi bali dan juga Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Provinsi bali yang diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Nyoman Wenten. 

Sementara itu , Nengah Sudarta penerima bedah rumah sehari harinya hanya seorang buruh serabutan mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan sehingga setidaknya saat ini ia bisa lebih fokus untuk bekerja menghidupi dirinya dan keempat orang anaknya yang sudah ditinggal oleh istrinya. Sudarta menceritakan bahwa istrinya telah menghilang sejak Hari Raya Kuningan yang lalu. 

Ia pun sempat bertanya kepada dukun setempat dan dijelaskan bahwa istrinya tersebut disembunyikan oleh wong samar sehingga sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya. Oleh sebab itulah saat ini ia harus berjuang sendirian menghidupi 4 orang anaknya yakni yang pertama Ni Luh Upadani, kedua Kadek Desi, yang sudah bekerja di Denpasar namun terpaksa harus pulang sepeninggal ibunya, dan 2 orang anaknya yang masih kecil yakni Komang Putu dan Ketut Adi Setiana.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com