Bangun Technoscience, Unud Petakan Potensi Pertanian di Provinsi Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/19/16

Bangun Technoscience, Unud Petakan Potensi Pertanian di Provinsi Bali


Denpasar, Dewata News. Com - Wakil Rektor IV Prof. Drs. Made Suastra, P.hD menegaskan bahwa Universitas Udayana sedang merancang pengembangan “techno science” sebagai upaya mendesiminasikan hasil-hasil penelitian yang dihasilkan para peneliti di universitas tertua dan terbesa di Bali ini. 

“Selama ini hasil-hasil penelitian dosen Unud mentok pada menghasilkan paten ataupun publikasi jurnal ilmiah baik tingkat nasional maupun internasional,” Tegas Prof. Suastra saat membukaSeminar Nasional Manajemen Agribisnis di gedung Pasca Sarjana, Kampus Unud Sudirman, Denpasar  pada Sabtu (19/11). Dalam upaya mewujudkan “Techno science” untuk membuat pemetaan potensi pertanian di Provinsi Bali.

Pemetaan ini masih bersifat “kasar”, kata Prof. Suastra, sebagai kajian pendahuluan yang dijadikan acuan pengembangan potensi unggulan masing-masing kawasan. Pemetaan ini masih dibahas dan disempurnakan oleh pihak pimpinan Unud sebelum mengimplemtasikan hasil-hasil penelitian sesuai kawasan yang ditetapkan. 

Berdasarkan pemetaan tersebut, lanjut Guru Besar Fakultas Sastra dan Budaya Unud ini, Kabupaten Karangasem akan dikembangkan pertanian, Kabupaten Bangli pada pengembangan ternak unggas, Kabupaten Gianyar (Sosial Budaya), Tabanan dan Badung (potensi agrowisata), Jembrana dan Buleleng (minapolitan). 

Ditambahkan, pemetaan potensi berbasiskan pertanian diarahkan menjaga keberlanjutan pertanian di Bali. Prof. Suastra meyakini kendati Bali dikenal sebagai destinasi pariwisata, namun sektor pertanian tak mungkin ditinggalkan karena pertanian yang menghidupi sektor pariwisata di Bali. 

“Jadi apapun alasannya keberlanjutan di Bali harus diupayakan secara serius,” tegasnya seraya meminta sejumlah guru besar Unud yang hadir untuk aktif terlibat dalam perancangan dan pengembangan techno science. Dijelaskan, sebelum mencapai pengembangan techno science, Unud secara bertahap akan mengembangankan Pusat Unggulan inovasi dan tahun 2017 ditargetkan ada 3 Pusat Unggulan Institusi.

Ketua Panitia Dr. I Gede Mekse Arisena Korri, SP., M.Agb menjelaskan seminar nasional manajemen agribisnir ini dengan tema “Membangun Sistem Pertanian Berkelanjutan melalui Penguatan Kelembagaan Sosio-Bisnis”. Menghadirkan pakar agribisnis seperti Prof. Dr. Ir Masyhuri (UGM Jogjakarta), Prof. Ir. Ratya Anindita, MS., Ph.D. (UB Malang) serta  pembicara asal Bali dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Bali dan Guru Besar FP Unud Prof. Dr. Ir. I Wayan Windia, S.U.

Prof. Masyuri menekan pemerintah agar mampu membangun pertanian secara berkelanjutan dengan beberapa syarat utama: a) adanya pasar untuk hasil usaha tani, b) teknologi yang senantiasa berkembang, c) tersedianya bahan dan alat produksi secara local, d) adanya perangsang produksi bagi petani, dan e) tersedianya pengangkutan yang lancar dan berkesinambungan. 

“Pemerintah sudah berupaya membangun lembaga pemasaran, seperti sub terminal agribisnis, hanya implementasinya tidak sesuai harapan. Semua sub terminal agribsnis gagal,” tuturnya prihatin. 

Sementara Prof. Ratya Anindita menekankan pemerintah tidak membiarkan petani bersaing di era pasar bebas tanpa memberikan perlindungan  karena sudah pasti akan kalah. Contohnya, pangsa pasar bawang putih sebelumnya sempat dikuasai petani Indonesia beberapa persen saja, akibat pembiaran dari pemerintah akibatnya saat ini pangsa pasar bawang putih sepenuhnya dikuasai Negara Cina. (Sar)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com