Usai PKB, Pemprov Gelar Bali Mandara Mahalango III - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

7/7/16

Usai PKB, Pemprov Gelar Bali Mandara Mahalango III


Denpasar, Dewata News. Com - Sebagai apresiasi terhadap kesenian Bali serta dalam rangka menyediakan wadah bagi peragaan dan pementasan karya-karya pengembangan seni klasik dan modern, Pemprov Bali kembali menggelar event Bali Mandara Mahalango. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Prov Bali Dewa Beratha dalam konferensi pers yang diadakan di Taman Budaya, Denpasar, Kamis (7/7). 

Secara rinci dia menjelaskan jika pagelaran seni ini bertujuan untuk memberikan ruang berkesenian bagi seniman maupun komunitas seni yang belum tampil dalam ajang Pesta Kesenian Bali sebelumnya.

"Pergelaran seni ini akan digelar usai pelaksanaan Pesta Kesenian Bali ke 38 dan bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para seniman yang belum tampil, selain juga untuk mengoptimalkan fungsi Taman Budaya,” imbuhnya. 

Bertempat di Taman Budaya, Denpasar, pergelaran  yang penyelenggaraannya sudah memasuki tahun ketiga, tahun ini mengambil tema “Dinamika Seni Budaya Menuju Kesejahteraan, Kemajuan dan Keanggunan Peradaban Bali”. Pementasan setiap harinya digelar pada malam hari mulai pukul 20.00 Wita. 

“Selama satu setengah bulan ini kita akan sajikan 57 pementasan,” ujarnya. 

Masih sama seperti tahun sebelumnya, event  yang akan berlangsung dari tanggal 10 Juli s.d 28 Agustus 2016 juga akan menyajikan pagelaran seni, pameran industri kerajinan serta stand kuliner.

"Untuk pembukaanya sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 10 Juli di panggung terbuka Ardha Candra, jadi itu menyambung dengan penutupan PKB ke 38,” imbuh birokrat asal Gianyar tersebut. 

Untuk pembukaan sendiri akan menampilkan Komunitas Budaya Pramusti Bali yang berkolaborasi dengan Celekontong Mas membawakan drama musikal bertajuk “Cupak Punyah”. Dewa Beratha juga menambahkan jika tahun ini cukup berbeda karena akan dimeriahkan oleh ajang pemilihan Jegeg Bagus Bali. 

“Jika sebelumnya ajang pemilihan Jegeg Bagus Bali digelar dalam ajang PKB, kali ini berlangsung di Bali Mandara Mahalango,” jelasnya. 


Ajang tahunan Pameran Pembangunan juga masih diselenggarakan di sela-sela Bali Mahalango III, yaitu dari tanggal 14 s.d 24 Agustus di Taman Budaya.

"Ada tambahan untuk tahun ini, dalam rangka memberikan hiburan kepada masyarakat serangkaian HUT Pemprov Bali akan ada pertunjukan seni juga yang bertempat di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi, Renon dari tanggal 14 s.d 17 Agustus,” tandasnya.

Sementara itu ketua tim kurator, Prof Made Bandem yang turut hadir dalam acara konferensi pers menjelaskan bahwa terdapat beberapa perbedaan antara PKB dan Bali Mandara Mahalango.

"Dalam PKB kita menonjolkan seni klasik abad pertengahan, jadi kita rekonstruksi seni pertunjukan tersebut dalam ajang PKB,” ujarnya. 

Sementara menurutnya untuk Bali Mandara Mahalango lebih ditekankan dalam pertunjukan seni kontemporer. Dia juga menambahkan dalam ajang yang akan diselenggarakan sebulan penuh akan menampilkan beragam seni yaitu Seni Kerakyatan Unggulan, Seni Klasik Tradisional Pilihan, Seni Kreasi Baru Pilihan, Seni Klasik Tradisional Pilihan, Seni Kreasi Baru Pilihan, Seni Kolaborasi, Seni Kolosal, dan Pagelaran Peragaan Busana Treatrikal. Harapan penyelenggaraan Bali Mandara Mahalango dapat dimanfaatkan sebagai ajang pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali serta juga sebagai media promosi wisata kebudayaan kita di sini.

Sementara secara terpisah, Kepala Biro Humas Setda Prov Bali Dewa Mahendra mengajak seluruh masyarakat untuk turut hadir dan menyaksikan pagelaran tersebut. 

“Kami mengundang masyarakat untuk menyaksikan festival ini ke Taman Budaya dan saksikan berbagai suguhan dari seniman kita, apalagi setelah penutupan Bali Mandara Mahalango akan digelar Bali Mandara Parama Nugraha, yaitu penganugerahan bagi insan Bali yang telah berjasa bagi pembangunan Bali,” tandasnya. (DN - HuM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com