Panen Bawang di Buleleng sebagai Demplot BI Capai Hasil 18,4 ton - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/16/16

Panen Bawang di Buleleng sebagai Demplot BI Capai Hasil 18,4 ton


Buleleng, Dewata News.com — Bank Indonesia (BI) Bali pada tahun 2016 mengembangkan 13 demplot dan klaster di hampir seluruh wilayah Bali. Komoditas bawang merah dikembangkan di Kabupaten Buleleng. Hal ini dilakukan sebagai upaya pengendalian inflasi dan pengembangan ekonomi daerah dan percepatan program ketahanan pangan di Bali.
   
”Kabupaten Buleleng merupakan sentra pengembangan bawang merah di Bali,” kata Kepala Perwakilan BI Bali, Dewi Setyowati, di sela panen bawang di Subak Yangai Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Rabu (15/06).
 
Menurut  Dewi, Buleleng menghasilkan 18,4 ton bawang merah per 1 Ha. Hal ini berarti Buleleng telah memberikan kontribusi sebesar 93,30 persen dari total produksi bawang di Provinsi Bali. “Melihat potensi ini, kami tergerak untuk turut mengembangkan komoditas bawang merah dengan teknologi baru,” ujarnya.
 
Lebih lanjut Dewi mengatakan, di tengah perlambatan ekonomi global dan nasional, perekonomian Bali masih dapat tumbuh sebesar 6,04 persen (yoy) pada triwulan I 2016, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,96 persen (yoy). “Ini jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 4,92 persen (yoy),” tuturnya.
 
Untuk keseluruhan tahun 2016, perekonomian Bali diperkirakan akan tumbuh dalam kisaran 6,08 persen- 6,84 persen (yoy). “Dari sisi kesejahteraan petani, Nilai Tukar Petani (NTP) di Bali pada triwulan I 2016 tercatat sebesar 104,86, menurun dibanding triwulan IV 2015 yang tercatat sebesar 105,13.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Buleleng, Nyoman Swatantra saat membacakan sambutan Bupati Buleleng mengatakan dalam rangka mendukung budidaya bawang merah secara organik, melihat keterbatasan kelompok dalam ketersediaan air, melalui Program Sosial BI pada tahun 2015,
 
“Ke depan, diharapkan keberhasilan-keberhasilan dalam demplot-demplot pertanian dapat mendorong peningkatan jumlah petani yang mengimplementasikan budidaya bawang merah secara organik dan dapat diimplementasikan pada tataran area yang lebih luas sehingga dapat mempercepat terwujudnya ketahanan pangan di Provinsi Bali,” harapnya. (DN ~ HuM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com